Pertanyaan paling sering ditanyakan oleh masyarakat adalah apakah microgreens lebih baik daripada sayuran biasa atau tidak. Microgreens yang merupakan versi kecil sayuran berdaun telah dideskripsikan lebih sehat daripada sayuran ukuran penuh. Tentunya harganya pun juga lebih mahal. Selain itu di Indonesia, sayuran jenis ini masih jarang didapatkan dipasar bahkan di supermarket terkemuka.
Jadi, apakah microgreens benar-benar mengandung lebih banyak nutrisi? Apakah memiliki manfaat lain? Dan apakah sayuran ini sepadan dengan harga tambahan yang lebih tinggi?
Microgreens, juga disebut “sayur confetti “, ditanam dengan cara yang mirip dengan sayuran biasa dan tanaman lainnya. Tetapi sayuran ini dipanen ketika tanaman tidak lebih tinggi dari 5cm, yang memakan waktu 1-3 minggu dari saat benih ditanam.
Microgreens tidak perlu disamakan dengan beanprouts atau alfalfa, yang merupakan bibit muda yang dimakan secara utuh dalam beberapa hari, dan biasanya ditanam di air. Kebanyakan microgreens pada awalnya ditanam untuk digunakan oleh koki di restoran. Versi mikro dari basil, ketumbar, chard, bit dan amaranth garnet merah pada awalnya digunakan untuk melengkapi rasa hidangan dan sebagai hiasan. Sejak itu, popularitas tanaman ini meluas. Bahkan diluar negeri, Anda bahkan dapat membeli pot yang siap ditanam sendiri.
Selain manfaat kesehatannya, beberapa penelitian menyebutkan bahwa sayuran ini dapat mendorong anak-anak untuk tumbuh. Manfaat lain , anak-anak jadi makan lebih banyak sayuran. Fungsi lain adalah sayuran ini dapat tumbuh di ruang kecil, sehingga bisa menjadi tambahan yang berguna untuk daerah perkotaan.
Apakah berarti microgreen lebih baik dibandingkan sayuran biasa?
Sebuah penelitian di AS mengamati tingkat nutrisi dari 25 microgreens berbeda dan membandingkannya dengan informasi yang dipublikasikan tentang sayuran dan yang berdaun penuh. Tingkat nutrisi dalam berbagai microgreens bervariasi. Tetapi biasanya memiliki kadar vitamin C, vitamin E, dan karotenoid yang lebih tinggi (senyawa tanaman) dibandingkan tanaman dewasa.
Jadi, mungkinkah daun bernutrisi ini menjadi cara cepat untuk memperbaiki pola makan kita?
Microgreens jelas lebih padat nutrisi, artinya lebih terkonsentrasi sumber vitamin dan mineral. Dan seperti versi ukuran sayuran penuh, microgreens sama-sama rendah energinya (sekitar 120kJ atau 29kkal per 100g berdasarkan data AS).
Tapi bisakah kita makan cukup untuk membuat perbedaan? Misalnya, kubis merah mikro mengandung 103 mg vitamin C per 100g dibandingkan kubis merah berukuran 69mg untuk jumlah yang sama. Namun perbedaan biaya berarti Anda dapat membeli setengah kubis biasa dengan harga satu panci kecil versi mikro.Jadi, perlu mencari supplier microgreens dengan harga yang kompetitif jika harga menjadi faktor penting didalam memilih sayuran.
Microgreens lebih baik karena gampang ditanam di mana saja
Ada beberapa bukti menanam sayuran terutama di sekolah dapat membantu mendorong anak-anak untuk makan lebih banyak sayuran dan diet yang lebih bervariasi. Jadi, menanam sayuran hijau dapat membantu menginspirasi generasi berikutnya untuk makan lebih sehat.
Dari perspektif kuliner, banyak dari microgreens adalah herbal, dan varietas sayuran berdaun memiliki rasa yang berbeda ketika berukuran kecil. Rasanya kadang lebih manis atau lebih pedas sehingga dapat menambah rasa didalam menyajikan makanan.
Sayuran kecil ini pada akhirnya bisa mengambil tempat penting di dapur kita. Selain itu juga dapat mengingatkan di mana makanan kita berasal dan mendorong terutama yang lebih muda, untuk mencoba makanan dan rasa baru. Pada akhirnya microgreens lebih baik karena dapat mendorong kita untuk memilih makan secara lebih sehat secara keseluruhan.
Recent Comments