Pertanian keluarga secara tradisional telah berubah, karena semakin banyak orang pindah dari desa ke kota. Lahan yang menjadi sumber pekerjaan bagi petani telah tergerus permukiman dan industrialisasi yang berbasis teknologi. Saat ini kepemilikan lahan oleh petani hanya sekitar 500 meter hingga 2.500 meter persegi.
Seiring dengan pertumbuhan populasi perkotaan, solusi inovatif untuk memberi makan semua orang sedang disesuaikan dengan melakukan pertanian pada lahan kota yang kosong, di gudang yang ditinggalkan dan halaman belakang penduduk kota di seluruh negeri.
Petani lokal bereksperimen dengan hidroponik, aeroponik, aquaponik dan sistem produksi pangan intensif lainnya, dengan tujuan menyediakan makanan yang tidak perlu dikirim jarak jauh.
Banyak petani perkotaan juga menemukan teknik pertumbuhan berteknologi rendah dengan menanam tanaman seperti baby green dan microgreens. Tanaman ini dapat dengan mudah ditanam di dalam ruangan, tanpa sistem dan peralatan tumbuh yang mahal sehingga tanaman tersebut tepat bagi petani dengan anggaran terbatas.
Inilah yang perlu Anda ketahui tentang menanam dengan sistem Pertanian microgreens :
Microgreens adalah tanaman kecil dengan ukuran yang lebih besar dari kecambah, tumbuh setinggi 2 sampai 5 cm kemudian dipanen. Microgreens mempunyai perbedaan denganĀ kecambah karena tanaman microgreens telah memiliki pucuk daun sehingga lebih menyerupai sayuran. Perbedaan mendasar dengan sayuran adalah umuran microgreen tergolong muda saat dipanen.
Rasa microgreens jauh lebih kuat dari pada tanaman dewasa, yang membuat microgreens ideal untuk hiasan dan tambahan untuk pembuatan salad. Microgreens juga dipercaya mengandung sumber vitamin, mineral dan betakaroten yang lebih tinggi daripada sayuran itu sendiri pada waktu dewasa. Daun tumbuhan yang baru tumbuh ini masih kaya akan minyak nabati dan protein sedangkan pada tanaman yang telah dewasa, minyak nabati dan protein yang terkandung didalamnya sudah habis dipakai sewaktu tanaman tersebut masih muda.
Microgreens dapat ditanam dari biji salad sayuran atau herbal, tetapi tanaman pedas dan berwarna-warni paling banyak ditanam, seperti bit, arugula, mustard, mizuna, kale, lobak, andewi dan sawi pagoda atau tatsoi.
Kebanyakan petani microgreen menggunakan nampan pembibitan plastik standar lalu menyebarkannya di atas meja atau rak. Benih dimulai dalam nampan tertutup sampai berkecambah, kemudian dipindahkan di bawah lampu untuk tumbuh sampai ukuran layak panen. Sebagian besar petani kecil menggunakan tanah pot di dalam baki, karena memungkinkan tanaman untuk ditanam dan dipanen sebagai sayuran hijau yang lebih terjangkau karena ukuran dan berat yang lebih besar.
Keuntungan Dari Pertanian Microgreen
Sebagian besar varietas microgreen siap panen dalam jangka waktu 10-14 hari saja lalu dijual ke restoran, pedagang grosir dan perorangan di pasar lokal atau pun melalui penjualan online di media sosial. Microgreens adalah tanaman yang ideal untuk pertanian perkotaan, karena ada begitu banyak pelanggan potensial di dekatnya, yang membantu menjaga biaya pengiriman tetap rendah dan yang paling utama sayuran yang tetap dalam keadaan segar karena faktor jarak yang sangat dekat dengan konsumen.
Untuk memastikan kesegaran, sebagian besar petani memanen tanaman di pagi hari dan mengirimkannya ke restoran di hari yang sama, sehingga berada di puncak kesegaran ketika mencapai piring.
Microgreen dapat ditanam di ruang yang lebih kecil daripada tanaman tradisional sehingga menjadi pilihan populer untuk pertanian perkotaan yang memiliki ruang tumbuh terbatas. Selain itu, siklus pertumbuhannya yang pendek yaitu kurang dari dua minggu untuk sebagian besar varietas hijau mikro. Mari memulai hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran dari tanaman yang berasal dari pertanian microgreens setiap hari.
Recent Comments